Saat aku di pantai Goa Cemara |
Ketika
mentari pagi belum menampakkan wajahnya dan ayam masih ramai menyumbangkan
suaranya, aku sudah mulai membuka mataku. Tak sabar rasanya aku menyambut
datangnya hari itu. Kusiapkan sepedaku karena hari itu aku diajak teman
kuliahku yang bernama Tiwi untuk pergi ke pantai. Aku menggunakan sepeda karena
kebetulan rumahku tidak begitu jauh dari pantai. Ku kayuh sepedaku hingga
akhirnya saat di perjalanan aku berjumpa dengan Tiwi.
Ternyata
dia tidak sendirian, karena dia juga mengajak salah satu teman kuliahku yang
bernama Fitri dan juga adiknya. Kemudian kami bersalaman satu sama lain karena
pada saat itu masih bertepatan saat momen lebaran dan kami sudah lama tidak
jumpa pula. Kebetulan saat itu hanya aku sendiri yang menggunakan sepeda dan
yang lain memakai sepeda motor. Namun, yang terjadi temanku Tiwi malahan ingin
menggunakan sepedaku. Akhirnya kami bertukaran dan langsung melanjutkan
perjalanan ke pantai.
Setelah beberapa menit kemudian kami sampai di
pantai Goa Cemara. Pantai ini berada pesisir selatan Kabupaten Bantul. Kami
sangat menikmati keindahan pantai di sana karena kesejukan pohon cemara udang ,
deburan ombak serta suasananya yang tenang. Untuk mengingat peristiwa itu,
kemudian kami mengabdikannya dengan foto bersama-sama. Setelah dirasa cukup
kami kemudian berencana untuk menepi mencari sarapan pagi. Karena kondisi saat
itu masih pagi dan kebetulan pantai tersebut masih baru, kami tidak menemukan
para penjual makanan. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pantai Kuwaru
karena pantai di sana lebih ramai dan tentu banyak penjualnya.
Setelah kami menyelusuri jalan di pesisir
pantai sambil melihat pemandangan di sekitar yang menyejukkan mata akhirnya
sampai di Pantai Kuwaru. Sesampainya di sana kami melihat sudah banyak
pengunjung yang memenuhi tepian pantai. Sesuai dengan tujuan awal kami mencari
makanan dan seplastik siomay akhirnya dapat mengganjal perut kami yang sudah
lapar. Melihat deburan ombak yang memanggil-manggil membuat kami tertarik untuk
bermain air sejenak.
Hari
sudah menginjak siang, kami pun bersepakat untuk pulang. Sebelum sampai di
rumah, kami melewati Jalur Jalan Lintas Selatan yang masih belum jadi. Karena
belum jadi jalan itu, maka masih sepi
dan tidak ada kendaraan lewat. Kemudian kami menyempatkan diri foto-foto di
sana. Meskipun hari itu hari yang melelahkan tapi hari itu juga tak akan
kulupakan karena kudapatkan pengalaman baru yang mungkin saja tidak kudapatkan
pada kemudian hari. Namun aku berharap, momen-momen seperti itu tidak agar
tidak terhenti begitu saja, tapi tetap akan tumbuh dan menjadi momen-momen yang
tak terlupakan selanjutnya.
0 Komentar:
Posting Komentar