Materi 1.1
Peninggalan Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia
A. Kerajaan dan Peninggalan Hindu di Indonesia
1. Kerajaan Hindu di Indonesia
a.
Kerajaan Kutai
Kutai
adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun
400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya
bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman
menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000
ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah
Yupa. Dalam Yupa itu ditulis
berita mengenai Kerajaan Kutai.
b.
Kerajaan Taruma Negara
Tarumanegara
adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada
abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan
itu se
kitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman.
Purnawarman
memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada
zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah
mampu membuat saluran air yang diambil
dari sungai Citarum. Saluran
air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.
c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada
pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja
Sirikan Kameswara.
Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya.
Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena
ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan
oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
d.
Kerajaan Singosari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken
Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248),
Panji Tohjaya
(1248), Ranggawuni (1248-1268),
Kertanegara
(1268 -1292).
e.
Kerajaan Majapahit
Wilayah kerajaan Majapahit |
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya adalah keturunan dari
Kertanegara yang dibunuh
oleh Jayakatwang. Atas
bantuan Wiraraja dari Madura, ia dipercaya Jayakatwang dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik, kemudian diberi nama Majapahit. Raden Wijaya memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun 1309 M, kemudian digantikan oleh Jayanegara.
Semasa
pemerintahan Jayanegara, keadaan menjadi kacau dan sering
terjadi pemberontakan, seperti pemberontakan Ranggalawe
(1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan
Nambi (1316), dan pemberontakan Kuti
(1319). Pada tahun 1328, Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan atau dikenal dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada
tahun 1350, beliau turun tahta dan digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk. Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam
Wuruk dan patihnya Gajah Mada.
Hayam
Wuruk artinya ayam muda,
karena naik tahta pada waktu usianya masih muda (umur 16 tahun) dan bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah Nusantara
diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa. Gajahmada seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata pemerintahan dan
perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M.
Kerajaan
Majapahit mendapat sebutan sebagai kerajaan maritim dan agraris. Selain itu, disebut sebagai
Kerajaan Nusantara. Wilayah Kerajaan Majapahit meliputi Nusantara ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Kehancuran Kerajaan Majapahit disebabkan oleh adanya perang Paregreg (perang saudara).
2.
Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia
a.
Candi
Candi Prambanan |
Candi
adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam
ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa
pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa
pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang
biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita.
Candi
peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan atau Candi Loro
Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di dalam candi ini
terdapat patung Trimurti dan relief yang
mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.
b.
Prasasti
prasasti Yupa |
Prasasti
adalah benda peninggalan sejarah
yang berisi tulisan dari masa
lampau. Tulisan itu dicatat di atas
batu, logam, tanah
liat, dan tanduk binatang.
Prasasti peninggalan Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti
tertua adalah Prasasti Yupa, dibuat sekitar
tahun 350-400 M. Prasasti Yupa berasal dari
Kerajaan Kutai. Yupa adalah tiang batu yang
digunakan pada saat
upacara korban. Hewan kurban ditambatkan pada tiang ini. Prasasti
Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan Raja Mulawarman. Berikut ini daftar
pra-sasti-prasasti peninggalan
kebudayaan Hindu.
c. Patung
patung Airlangga |
Wujud
patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa
hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung
Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam
patung itu, Airlangga
digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.
d.
Karya sastra (kitab)
Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun
lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda
dan Kitab
Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda
dikarang Empu
Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab
Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga.
e.
Tradisi
upacara ngaben di Bali |
Tradisi
adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh
masyarakat saat ini. Tradisi agama
Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di
Bali, antara lain:
1)
Upacara nelubulanin ketika bayi
berumur 3 bulan.
2) Upacara potong gigi
(mapandes).
3)
Upacara pembakaran mayat yang
disebut Ngaben. Dalam tradisi
Ngaben, jenazah dibakar beserta sejumlah benda berharga yang dimiliki orang yang dibakar.
4) Ziarah, yaitu
mengunjungi makam orang suci dan tempat suci
leluhur seperti candi.
B. Kerajaan dan Peninggalan Budha di Indonesia
1. Kerajaan Budha di Indonesia
a.
Kerajaan Kaling
Kerajaan
Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah.
Hal ini berdasarkan berita dari
Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906). Dari sumber tersebut, pada tahun 647 M,
kerajaan ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup makmur.
Pada
tahun 664 M, seorang pendeta Buddha dari Cina yang bernama Hwining datang ke
Kaling. Selama tiga tahun di Kaling, ia
menerjemahkan Kitab Buddha
Hinayana.
b.
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan
Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat
Palembang. awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang
menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil
memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan
kerajaan-kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya
mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa.
Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat
Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan
armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing
singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat
perdagangan.
Kerajaan
Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang
pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi
dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti.
Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India.
Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu
memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke-11.
Keruntuhan
Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari
kerajaan Colamandala dari
India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit.
Tahun 1025 ibu kota
Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma
Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga
menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.
2.
Peninggalan Sejarah Budha
Candi-candi Buddha digunakan sebagai tempat pemujaan. Ciri candi Buddha adalah adanya
stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat
menyimpan patung Sang Buddha.
b. Prasasti
Di
Sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan Kerajaan Sriwijaya. Di
sekitar Palembang ditemukan Prasasti Telaga Batu, Prasasti
Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan Bukit. Ketiganya menceritakan berdirinya kerajaan
Sriwijaya. Prasasti
Karang Berahi dan Prasasti Kota Kapur ditemukan di Jambi dan Bangka. Kedua prasasti itu
menceritakan
wilayah kekuasaan Sriwijaya.
c. Patung
Patung
yang bercorak Buddha biasanya berupa arca Sang Buddha
Gautama.
Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di
Sikendeng, Sulawesi Selatan. Berikut ini daftar patung atau
arca peninggalan
d.
Karya sastra (kitab)
Ada beberapa karya sastra peninggalan
sejarah yang bercorak Buddha. Salah satu karya sastra bercorak buddha yang terkenal adalah Kitab Sutasoma.
Kitab ini dikarang oleh Mpu Tantular. Kitab Sutasoma menceritakan kisah Raden Sutasoma.
Kisah ini mengajarkan pengorbanan dan belas kasih yang harus
ditempuh seseorang untuk mencapai
kesempurnaan
tertinggi. Salah satu ungkapan yang terkenal dari Kitab Sutasoma adalah “Bhinneka
Tunggal lka Tan Hana Dharma Mangrwa.” Berikut ini daftar karya sastra atau kitab-kitab
peninggalan sejarah yang bercorak Buddha.
e. Tradisi
Tradisi
agama Buddha yang sekarang
ini kita jumpai banyak dipengaruhi oleh budaya
Cina. Tradisi agama Buddha yang ada, misalnya berdoa di wihara. Tradisi lain agama Buddha yang
masih ada adalah ziarah. Ziarah dilakukan dengan mengunjungi tempat suci leluhur seperti
candi. Kegiatan yang
dilakukan pada saat ziarah adalah membaca doa dan membawa sesajen.
C.
Kerajaan dan Peninggalan Islam di Indonesia
1.
Kerajaan Islam di Indonesia
a.
Kerajaan Samudera Pasai
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Letaknya di daerah Lhokseumawe, pantai timur Aceh.
Raja-rajanya adalah Sultan Malik as-Saleh, Sultan Muhammad yang bergelar Malik
Al-Tahir (1297-1326), Sultan Akhmad yang bergelar Malik Az Zahir
(1326-1348) dan Zainal Abidin. Pada pertengahan abad ke-15 Samudra Pasai mengalami kemunduran karena
diserang oleh Kerajaan Aceh.
b.
Kerajaan Aceh
Kerajaan
Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514. Aceh bekembang pesat
setelah Malaka dikuasai
Portugis. Para pedagang
Islam memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka ke Aceh. Aceh mencapai
kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635). Karena
menjadi pusat agama Islam, Aceh
sering disebut Serambi Mekkah
c. Kerajaan Demak
Kerajaan
Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden
Patah pada
tahun 1478. Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi pusat
kegiatan Wali Songo. Raden Patah mempunyai putera bernama Adipati Unus yang mendapat
julukan
Pangeran Sabrang
Lor. Pada
masa pemerintahan Sultan Trenggono, Demak menyerang Sunda Kelapa, Banten, dan Cirebon.
Ketiga daerah dapat direbut tahun 1526. Ketika menyerang Panarukan, Sultan Trenggono tewas dalam
pertempuran.
Kerajaan
Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat
Sastra Gending yang berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan
memadukan unsur Jawa
dan Islam, seperti penggunaan gamelan dalam
perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
e.
Kerajaan Banten
Banten
dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten dipimpin putra Falatehan yang bernama Hasanuddin. Dia berhasil mengusir Portugis dari Sunda
Kelapa pada tahun 1527. Di
bawah pemerintahannya,
Banten menyebarkan agama Islam
ke pedalaman Jawa Barat. Selain itu, Banten berhasil menguasai Lampung. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa (1651-1682).
f. Kerajaan Gowa-Tallo (Makasar)
Kerajaan
Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1605, agama Islam masuk ke kerajaan
Gowa-Tallo melalui seorang ulama dari Minangkabau bernama Dato ri Bandang. Karaeng Tunigallo adalah raja Gowa pertama yang memeluk
agama Islam. Gelar Karaeng Tunigallo adalah Sultan Alauddin. Kerajaan Gowa Tallo mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin
(1653 - 1669).
Kerajaan
Ternate dan Tidore letaknya berdekatan. Keduanya menganut agama Islam sejak abad ke-16. Ajaran Islam dibawa oleh para pedagang dari Malaka dan Jawa.
Raja-rajanya antara lain Zainal Abidin (1486 - 1500), Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan Sultan Nuku.
Kerajaan-kerajaan
lain di sekitar Ternate seperti
kerajaan Tidore, Bacan, dan Jailolo mengikuti Ternate memeluk agama Islam. Raja-rajanya memakai gelar sultan dan nama-nama Arab.
2. Peninggalan Sejarah Islam di
Indonesia
Masjid
merupakan seni arsitektur Islam yang paling menonjol. Masjid adalah tempat peribadatan umat
Islam. Berbeda dengan masjid-masjid
yang ada sekarang, atap
masjid peninggalan sejarah biasanya beratap tumpang bersusun. Semakin ke atas atapnya makin kecil. Jumlah atap tumpang itu biasanya ganjil,
yaitu tiga atau lima. Atap yang paling atas berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat empat tiang utama yang menyangga atap tumpang. Pada bagian barat masjid
terdapat mihrab. Di sebelah kanan mihrab ada mimbar. Di halaman masjid biasanya terdapat menara. Keberadaan menara tidak hanya untuk
menambah keindahan bangunan masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin mengumandangkan azan ketika tiba waktu salat. Sebelum
azan dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau beduk.
Contoh
masjid peninggalan sejarah Islam adalah Masjid Agung Demak dan Masjid Kudus. Masjid
Agung Demak dibangun atas perintah Wali Songo Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan
Kalijaga. Masjid Demak tidak memiliki
menara. Sementara masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus.
b.
Kaligrafi
Kaligrafi
adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu
nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang
ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah
binti
Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam
Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan
Gowa.
Istana
adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung.
Akibatnya, pada bangunan istana
yang bercorak Islam, pengaruh
Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.
d.
Kitab
Kesusastraan
Islam berkembang di Jawa dan Sumatra. Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk
dan hikayat. Suluk
dan hikayat ada yang ditulis dalam
bahasa daerah ada juga yang ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga suluk yang
diterjemahkan dalam bahasa Melayu.
Suluk dan hikayat dibuat untuk
mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran Islam. Beberapa suluk terkenal adalah
syair Si Burung Pingai dan syair Perahu karya Hamzah Fansuri serta syair Abdul Muluk dan syair gurindam dua belas karya Ali Haji. Syair
gurindam dua belas berisi nasihat kepada para pemimpin agar mereka memimpin dengan bijaksana. Ada juga nasihat untuk rakyat biasa agar mereka
menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia. Syair Abdul Muluk menceritakan Raja Abdul Muluk. Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari kejadian sejarah.
Di pulau Jawa, hikayat dikenal dengan nama babad.
Babad tanah Jawa menceritakan
kerajaan-kerajaan yang terdapat di Jawa. Cerita tersebut dimulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam. Di Aceh ada
beberapa jilid Bustan Al-Salatin yang berisi riwayat nabi-nabi, riwayat sultan-sultan Aceh, dan penjelasan penciptaan langit dan bumi. Kitab ini ditulis oleh Nuruddi
Ar- Raniri.
e.
Pesantren
Sejak
masuknya Islam ke Indonesia, pesantren merupakan lembaga yang mengajarkan
Islam. Pesantren pertama kali didirikan di daerah Jawa dan Madura oleh para kiai.
Pesantren pertama ini dibangun pada masa Sunan Ampel yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesatren kemudian berkembang pesat dan melahirkan kelompok-kelompok terpelajar. Para santri belajar bahasa Arab, kitab Kuning, fiqih, pendalaman Al Quran,
tahuhid, akhlak, dan tradisi tasawuf.
Beberapa
pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren
Lasem di Rembang, Pesantren Lirboyo di Kediri,
Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta,
Al-Kautsar Medan.
Beberapa tradisi Islam kita warisi sampai sekarang, antara lain
ziarah
ke
makam, sedekah, sekaten.
1) Ziarah, yaitu kegiatan
mengunjungi makam. Ziarah
berkembang bersama dengan tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah
dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi,
atau tidur dengan harapan memperoleh firasat dalam mimpi.
2) Sedekah, acara keluarga
dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta
perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.
3) Sekaten, yaitu perayaan
Maulid Nabi Muhammad dalam
budaya Jawa. Perayaan Sekaten dikenal di
Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon.
LATIHAN SOAL ----> Klilk di sini
DAFTAR PUSTAKA
Endang Susilaningsih dan Linda S Limbong, 2008. Ilmu Pengetahuan
Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
LATIHAN SOAL ----> Klilk di sini
DAFTAR PUSTAKA
Endang Susilaningsih dan Linda S Limbong, 2008. Ilmu Pengetahuan
Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
0 Komentar:
Posting Komentar