Oleh: Kurniawan Dwi A
Sebelum
mencoba mencari penyebabnya, kita lihat terlebih dahulu arti dari budaya itu
sendiri. Budaya yaitu suatu hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia yang
diterapkan secara berulang-ulang oleh sekumpulan orang atau masyarakat
tertentu. Berangkat dari pengertian tersebut dapat kita ketahui adanya hubungan
antara budaya dan masyarakat. Dengan demikian, tentunya hal itu juga berlaku
pula untuk korupsi yaitu budaya yang lahir dari masyarakat.
Korupsi merupakan suatu penyakit bangsa Indonesia yang
sampai saat ini masih sulit untuk diberantas dan telah membudaya saat ini.
Betapa tidak, dari segala aspek kehidupan di negeri ini tak bisa lepas dari
korupsi. Dari mulai pejabat hingga kaum melarat pun ikut-ikutan berkorupsi ria.
Semua itu dilakukan untuk satu tujuan yaitu mencari pundi-pundi uang.
Melihat kenyataan yang ada, tidaklah sedikit para
pejabat sekarang melakukan tindakan korupsi. Tentunya, kita perlu mengingat
bahwa pejabat sendiri juga merupakan bagian dari anggota masyarakat. Apabila
seorang pejabat atau pemimpin melakukan hal tersebut tentu rakyat di bawahnya juga
mengikuti apa yang dilakukan pemimpinnya. Inilah yang menjadikan korupsi ini
menjadi budaya di masyarakat sekarang.
Agar bangsa ini tidak semakin tenggelam, tentu kita
harus berupaya untuk segera memutus mata rantai korupsi. Upaya tersebut dapat
dilakukan dengan merubah atau menata ulang sistem yang ada di negeri ini,
terutama pemimpin, pendidikan, serta orang tua dan lingkungan. Pemimpin harus
mengubah pola pikirnya agar tidak lebih mementingkan kesejahteraan diri
sendiri. Untuk mencegah sejak dini, dapat dilakukan melalui pendidikan yaitu
dengan tidak hanya memberikan pengetahuan kognitif tapi juga membentuk moral
yang baik. Dan kedua hal tersebut akan berjalan dengan baik dan lancer apabila
orang tua dan lingkungan mendukung adanya perubahan tersebut. Dengan melakukan
upaya-upaya tersebut diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat sehingga
mampu mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani dan bersih dari budaya
korupsi.
0 Komentar:
Posting Komentar